Jenis koneksi | Sebagai Penghubung Perangkat | Gambar |
otomatis terhubung | semua kecuali konsol | |
straight through | PC, Server, Laptop, atau Printer Switch PC, Server, Laptop, atau Printer ke Hub PC, Server, Laptop, atau Printer untuk Modem PC, Server, Laptop, atau Printer ke Cloud Router ke Switch Router ke Hub Router ke Modem Router Cloud | |
Crossover | PC, Server, Laptop, atau printer untuk PC PC, Server, Laptop, atau printer untuk Server PC, Server, Laptop, atau printer untuk Laptop PC, Server, Laptop, atau printer untuk Printer Switch ke Hub Pindah ke Beralih Hub ke Hub Router w / o Serial untuk router PC ke PC | |
Fiber | Semua dengan port Fiber | |
Telepon (RJ-11) | Cloud ke DSL Modem VoIP untuk Analog Telepon Analog Telepon ke Telepon Analog | |
Coaxial | Cloud ke Cable Modem Cable Modem untuk Co-Ax Splitter (hub) Co-Ax Splitter ke TV Cable Modem ke TV Cloud ke TV TV ke TV | |
Serial DCE | Router ke Router Cloud untuk router | |
Serial DTE | Router ke Router Cloud untuk router | |
PC / Laptop / Generik untuk Router / Switch |
Selasa, 16 September 2014
Koneksi pada Packet Tracer Beserta Fungsinya
Hal kecil dari Pemrograman C++
C++ merupakan salah satu bahasa yang didukung oleh banyak sistem operasi sehingga C++ program C++ yang dibuat bisa dijalankan pada sistem operasi yang mendukungnya dengan syarat harus di-compile ulang terlebih dahulu sebelum mengeksekusinya.
Namun dalam beberapa hal, jika kita ingin aplikasi C++ dibuat cross platform / platform independent, kita harus mengetahui perintah-perintah sistem operasi yang bersangkutan. Misalnya perintah untuk menghapus layar. Karena C++ tidak memiliki perintah khusus untuk menghapus layar. Di bawah ini contoh perintah menghapus layar dengan menggunakan fungsi system(). FUngsi system digunakan untuk menjalankan perintah-perintah milik sistem operasi.
Untuk sistem operasi DOS :
system("cls");
Untuk sistem operasi Unix atau Linux :
system("tput clear");
Namun dalam beberapa hal, jika kita ingin aplikasi C++ dibuat cross platform / platform independent, kita harus mengetahui perintah-perintah sistem operasi yang bersangkutan. Misalnya perintah untuk menghapus layar. Karena C++ tidak memiliki perintah khusus untuk menghapus layar. Di bawah ini contoh perintah menghapus layar dengan menggunakan fungsi system(). FUngsi system digunakan untuk menjalankan perintah-perintah milik sistem operasi.
Untuk sistem operasi DOS :
system("cls");
Untuk sistem operasi Unix atau Linux :
system("tput clear");
using namespace std;
Apasih maksudnya??? Maksudnya adalah kita memanggil namespace yang memiliki nama ‘std’. Namespace ‘std’ merupakan standar namespace dari C++ yang dapat kita gunakan untuk memanggil class/object/fungsi yang terdapat di dalam namespace tersebut. Yup, tentu yang kita panggil dan selalu kita gunakan pada tutorial sebelumnya adalah cout dan cin :) . Bayangkan bila anda tidak mengetikan:
using namespace std;
Pasti anda tidak akan bisa menggunakan :
cout << a << endl;
Karena fungsi dari ‘cout’ itu sendiri berada di dalam namespace std yang harus kita definisikan di awal kode
Apasih maksudnya??? Maksudnya adalah kita memanggil namespace yang memiliki nama ‘std’. Namespace ‘std’ merupakan standar namespace dari C++ yang dapat kita gunakan untuk memanggil class/object/fungsi yang terdapat di dalam namespace tersebut. Yup, tentu yang kita panggil dan selalu kita gunakan pada tutorial sebelumnya adalah cout dan cin :) . Bayangkan bila anda tidak mengetikan:
using namespace std;
Pasti anda tidak akan bisa menggunakan :
cout << a << endl;
Karena fungsi dari ‘cout’ itu sendiri berada di dalam namespace std yang harus kita definisikan di awal kode
Rabu, 10 September 2014
Cara Setting DNS (Bind9) di Ubuntu
Konfigurasi DNS server merupakan kegiatan yang menantang dalam membangun sebuah server. lebih susah sedikit jika dibandingkan dengan konfigurasi samba dan FTP server. So, here we go guys...
nb : tutorial ini mengasumsikan domain name server bind9 sudah terinstall
Membuat Forward Zone
- Edit file /etc/bind/named.conf.local dengan perintah : sudo gedit /etc/bind/named.conf.local
- lalu ketik kode berikut :
zone "anas.com" { type master; file "/etc/bind/db.anas"; };
- "anas.com" bisa diganti dengan nama domain yang diinginkan
- lalu copy file /etc/bind/db.local ke file /etc/bind/db.anas
sudo cp /etc/bind/db.local /etc/bind/db.anas
- sesuaikan juga nama file dengan domain yang dibuat! /etc/bind/db.anas bisa diganti dengan /etc/bind/db.namadomainmu.com
- edit file /etc/bind/db.anas sehingga menjadi :
$TTL 604800 @ IN SOA anas.com. root.anas.com. ( 2 ; Serial 604800 ; Refresh 86400 ; Retry 2419200 ; Expire 604800 ) ; Negative Cache TTL ; @ IN NS anas.com. @ IN A 192.168.1.254 @ IN AAAA ::1 www IN A 192.168.1.254
- Sesuaikan IP pada file db.baka.com dengan ip server
- PENTING : anda harus menambahkan 1 pada serial setiap mengedit file db.anas sebelum me-restart bind9 server! jadi kalau file ini diedit lagi ubah serial menjadi 3.
Membuat Reverse Zone
- Edit file /etc/bind/named.conf.local dengan perintah : sudo gedit /etc/bind/named.conf.local
- lalu ketik kode berikut :
zone "192.in-addr.arpa" { type master; file "/etc/bind/db.192"; };
- sesuaikan nama reverse zone dengan 3 oktet pertama ip di server, misalnya ip server 193.166.4.1 maka nama zone menjadi 193.in-addr.arpa
- lalu copy file /etc/bind/db.127 ke file /etc/bind/db.192
- sesuaikan nama file dengan oktet pertama pada ip misalnya jika ip server 193.166.4.1 maka nama file menjadi db.193
- edit file db.192 sehingga menjadi :
$TTL 604800 @ IN SOA anas.com. root.anas.com. ( 2 ; Serial 604800 ; Refresh 86400 ; Retry 2419200 ; Expire 604800 ) ; Negative Cache TTL ; @ IN NS anas.com 254.1.168 IN PTR anas.com.
- sama seperti file sebelumnya, jika melakukan perubahan pada file ini sebelum server di-restart harus menambahkan 1 pada serial
- langkah terakhir : restart dns server dengan perintah :
sudo service bind9 restart
- cek konfigurasi DNS dengan menggunakan perintah dig dan host
- ketik di terminal dig anas.com, jika muncul hasil seperti :
; <<>> DiG 9.8.1-P1 <<>> anas.com ;; global options: +cmd ;; Got answer: ;; ->>HEADER<<- opcode: QUERY, status: NOERROR, id: 1419944 ;; flags: qr aa rd ra; QUERY: 1, ANSWER: 1, AUTHORITY: 1, ADDITIONAL: 1 ;; QUESTION SECTION: ;anas.com. IN A ;; ANSWER SECTION: anas.com. 604800 IN A 192.168.1.254 ;; AUTHORITY SECTION: anas.com. 604800 IN NS ns.anas.com. ;; ADDITIONAL SECTION: ns.anas.com. 604800 IN A 192.168.1.254 ;; Query time: 3 msec ;; SERVER: 127.0.0.1#53(127.0.0.1) ;; WHEN: Tue May 1 10:12:20 2014 ;; MSG SIZE rcvd: 75
- Selamat! DNS server sudah berhasil dikonfigurasi!
Jumat, 05 September 2014
Karakteristik Komunikasi Data
Komunikasi adalah interaksi yang terjadi antara transmitter (pengirim informasi) dan receiver (penerima informasi). Dalam komunikasi tentunya dibutuhkan beberapa hal yang menunjang terjadinya komunikasi. Hal yang menunjang itulah yang disebut model. Model disini diartikan sebagai suatu hal yang harus ada dalam sistem komunikasi, yang akan kita bahas disini adalah model komunikasi sederhana. Berikut ini merupakan elemen-elemen yang harus ada dalam model komunikasi:
- Source (Sumber): Elemen ini berfungsi sebagai pembangkit suatu data informasi yang akan ditransmisikan oleh transmitter. Keberadaanya mutlak harus ada pada model komunikasi.
- Transmitter (Pengirim): Berfungsi sebagai pengirim data yang sudah dibangkitkan dari sumber, data ini akan dikirimkan ke alamat tujuan yang telah ditentukan. Biasanya transmitter tidak langsung mengirimkan data dengan sinyal aslinya, melainkan merubah sinyal asli tersebut menjadi bentuk lain agar dapat dilewatkan dalam sistem transmisi. Contohnya adalah modem, yang menyalurkan data berupa sinyal digital dari komputer, kemudian merubah sinyal digital tersebut menjadi sinyal analog agar dapat ditransmisikan lewat jaringan telepon.
- Transmission System (Sistem Transmisi): Berupa suatu jaringan yang menghubungkan antara transmitter dan receiver
- Receiver (Penerima): Berfungsi sebagai penerima data. Biasanya receiver jugalah yang akan mengolah suatu sinyal yang diterima menjadi sinyal asli yang dikirim oleh transmitter agar data yang diterima dapat dibaca oleh tujuan
- Destination (Tujuan): Membaca data informasi yang diterima oleh receiver
Standar Komunikasi Data
Standar Komunikasi = Protokol
Standar komunikasi adalah protokol, nah protokol merupakan sebuah aturan atau standar yang mengatur atau mengijinkan terjadinya hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer. Protokol dapat diterapkan pada perangkat keras, perangkat lunak atau kombinasi dari keduanya. Pada tingkatan yang terendah, protokol mendefinisikan koneksi perangkat keras.
Protokol perlu diutamakan pada penggunaan standar teknis, untuk menspesifikasi bagaimana membangun komputer atau menghubungkan peralatan perangkat keras. Protokol secara umum digunakan pada komunikasi real-time dimana standar digunakan untuk mengatur struktur dari informasi untuk penyimpanan jangka panjang.
Sangat susah untuk menggeneralisir protokol dikarenakan protokol memiliki banyak variasi di dalam tujuan penggunaanya. Kebanyakan protokol memiliki salah satu atau beberapa dari hal berikut:
- Melakukan deteksi adanya koneksi fisik atau ada tidaknya komputer atau mesin lainnya.
- Melakukan metode "jabat-tangan" (handshaking).
- Negosiasi berbagai macam karakteristik hubungan.
- Bagaimana mengawali dan mengakhiri suatu pesan.
- Bagaimana format pesan yang digunakan.
- Yang harus dilakukan saat terjadi kerusakan pesan atau pesan yang tidak sempurna.
- Mendeteksi rugi-rugi pada hubungan jaringan dan langkah-langkah yang dilakukan selanjutnya
- Mengakhiri suatu koneksi.
Organisasi Standar Teknologi Komunikasi dan Data Internasional
Berikut ini berbagai Badan atau Organisasi yang menangani standarisasi Teknologi Komunikasi Data International.
Badan Standard Eropa
- ETSI: European Telecommunications Standards Institute
Suatu badan independent yang menetapkan standard untuk komunitas Eropa, Contoh : standard GSM - CEN/CENELEC: European Committee for Electrotechnical Standardization/European Committee for Standardization
Badan standardisasi teknologi informasi - CEPT: Conférence Européenne des Administrations des Postes et des Telecommunications
Sebelum ada ETSI, melakukan pekerjaan yang dilakukan ETSI
Badan Standard Amerika
- IEEE : Institute of Electrical and Electronics Engineers
Asosiasi engineer elektro internasional, Contoh standard : LAN - EIA: Electronic Industries Association
Organisasi pabrik perangkat elektronika Amerika, Contoh standar: RS232 - FCC: Federal Communications Commission
Badan regulasi pemerintah Amerika - TIA: Telecommunications Industry Association
Bertugas mengadaptasi standard dunia ke dalam lingkungan Amerika
Organisasi Global
- ITU : International Telecommunication Union
Badan khusus PBB yang bertanggung jawab di dalam bidang telekomunikasi
Dibagi ke dalam dua badan standard:
- ITU-T (huruf T berasal dari kata telekomunikasi)
Berasal dari CCITT (Comité Consultatif International de Télégraphique et Téléphonique, atau International Telegraph and Telephone Consultative Committee)
Mempublikasikan rekomendasi untuk jaringan telekomunikasi publik.
- ITU-R (huruf R berasal dari kata radio)
Berasal dari CCIR (Comité Consultatif International des Radiocommunications atau International Radio Consultative Committee)
Mempublikasikan rekomendasi yang berhubungan dengan aspek-aspek radio seperti penggunaan frekunsi di seleuruh dunia - ISO/IEC : The International Standards Organization/International Electrotechnical Commission
Organisasi standard bidang teknologi informasi
- ISO berperan dalam standard dan protokol komunikasi data
- IEC berperan di dalam standard yang meliputi aspek electromechanical (seperti konektor), lingkungan dan keselamatan - IETF: Internet Engineering Task Force > Bertanggung jawab terhadap arsitektur Internet dan Mengatu standardisasi protokol TCP/IP untuk Internet
Tiga teknologi yang yang diperlukan untuk berkomunikasi melalui jaringan telekomunikasi:
1. Transmisi
- Transmisi adalah proses membawa informasi antar end points di dalam sistem atau jaringan
- Sistem transmisi yang sekarang menggunakan empat buah medium transmisi berikut : Kabel tembaga, Kabel serat optik, atau Gelombang radio
- Cahaya pada ruang bebas (misalnya infra merah)
- Dalam suatu jaringan telekomunikasi, sistem transmisi digunakan untuk saling menghubungkan sentral (router)
- Keseluruhan sistem transmisi ini disebut jaringan transmisi atau jaringan transport (transport network)
2. Switching
- Suatu teknologi yang digunakan pada switch untuk menghubungkan (men-switch) panggilan (pada jaringan telepon) atau
- Mengarahkan/memforward paket dari suatu link ke link yang lain
3. Signaling
- Signaling adalah mekanisme yang memungkinkan entitas yang berada di dalam jaringan (misalnya perangkat di pelanggan, switch dsb.)
- Untuk membentuk, mempertahankan, dan memutuskan suatu sesi di dalam jaringan
- Proses signaling dilaksanakan menggunakan suatu sinyal atau pesan tertentu
- Contoh: ketika kita mengangkat handset telepon untuk melakukan panggilan akan terdengar nada panggil (dial tone)
- Dial tone mengindikasikan bahwa sentral telepon siap menerima informasi nomor yang dituju
Referensi :
Selasa, 02 September 2014
Perkembangan Protokol 802.11 (wireless)
Protokol Wireless
Dalam dunia jaringan komputer, protokol 802.11 merupakan spesifikasi standar internasional untuk implementasi jaringan wireless (WLAN). Protokol ini dijadikan dasar untuk memproduksi alat-alat yang nantinya akan mendapat cap “Wi-Fi”. Sejarah protocol 802.11 dimulai pada tahun 1985 di Amerika untuk mengatur penggunaan gelombang radio ISM. Berikut ini adalah daftar perkembangan protocol:
802.11 (Legacy)
Diluncurkan pada Januari 1997, namun saat ini sudah tidak berlaku lagi. 802.11 menggunakan frekuensi 2,4 GHz, dan data rate 1 atau 2 Mbps. Jangkauan gelombangnya adalah 20 meter (indoor) – 100 meter (outdoor)
802.11a
Dirilis pada September 1999, menggunakan frekuensi 5,8 GHz, dan data rate mencapai 54 Mbps. Jangkauan gelombangnya 35 meter (indoor) – 140 meter (outdoor). Karena 802.11a menggunakan frekuensi 5,8 GHz, maka trafficnya tidak terlalu padat seperti di 2,4 GHz. Panjang gelombang yang lebih kecil juga memberikan kemampuan untuk menembus dinding dengan baik, namun jangkauannya tidak sejauh 802.11g.
802.11b
Dirilis bersamaan dengan 802.11a, namun menggunakan frekuensi 2,4 GHz, dengan data rate mencapai 11 Mbps. Jangkauan gelombangnya 35 meter (indoor) – 140 meter (outdoor). 802.11b sangat rentan terhadap gelombang interferensi dari alat-alat lain seperti oven, perangkat Bluetooth, telepon seluler, dan perangkat radio.
802.11g
Diluncurkan pada Juni 2003, menggunakan frekuensi 2,4 GHz, dan data rate mencapai 54 Mbps karena menggunakan teknik modulasi yang sama seperti 802.11a. Jangkauan gelombang sama seperti 802.11a/b. 802.11g menjadi sangat popular karena data rate yang tinggi. Banyak produsen kemudian menggabungkan teknologi g dan b.
802.11n
Dirilis pada oktober 2009, menggunakan frekuensi 2,4 GHz atau 5,8 GHz. Data rate mencapai 600 Mbps. Hal ini secara teori dapat dicapai karena 802.11n menerapakan teknologi antena Multiple In Multiple Out (MIMO). Jangkauan gelombangnya 70 meter (indoor) – 250 (outdoor). Gelombang 802.11n memiliki kemampuan yang lebih baik untuk menembus halangan-halangan dan interferensi.
802.11ac
Masih dalam tahap pengembangan. 802.11ac menggunakan frekuensi 5,8 GHz, dan data rate mencapai 1 Gbps karena memanfaatkan teknologi MIMO yang dua kali lebih canggih daripada 802.11n.
802.11ad
Pada Juli 2012, perusahaan teknologi Marvell dan Wilocity mengumumkan kerja sama mereka dalam mengembangkan solusi baru untuk jaringan Wi-Fi yang disebut 802.11ad. Rencananya protocol ini akan menggunakan frekuensi 2,4 GHz, 5,8 GHz, dan 6 GHz dan data rate mencapai 7 Gbps! Kemungkinan teknologi ini akan diluncurkan pada tahun 2014.
Perkembangan Wireless LAN (WIFI)
1. Pengantar Jaringan Wireless LAN ( Jaringan lokal tanpa kabel )
Kita telah mengetahui dan mengenal tentang Local Area Network (LAN), dimana ia merupakan jaringan yang terbentuk dari gabungan beberapa komputer yang tersambung melalui saluran fisik (kabel). Seiring dengan perkembangan teknologi serta kebutuhan untuk akses jaringan yang mobile (bergerak) yang tidak membutuhkan kabel sebagai media tranmisinya, maka muncullah Wireless Local Area Network (Wireless LAN/WLAN).
Jaringan lokal tanpa kabel atau WLAN adalah suatu jaringan area lokal tanpa kabel dimana media transmisinya menggunakan frekuensi radio (RF) dan infrared (IR), untuk memberi sebuah koneksi jaringan ke seluruh pengguna dalam area disekitarnya. Area jangkauannya dapat berjarak dari ruangan kelas ke seluruh kampus atau dari kantor ke kantor yang lain dan berlainan gedung. Peranti yang umumnya digunakan untuk jaringan WLAN termasuk di dalamnya adalah PC, Laptop, PDA, telepon seluler, dan lain sebagainya. Teknologi WLAN ini memiliki kegunaan yang sangat banyak. Contohnya, pengguna mobile bisa menggunakan telepon seluler mereka untuk mengakses e-mail. Sementara itu para pelancong dengan laptopnya bisa terhubung ke internet ketika mereka sedang di bandara, kafe, kereta api dan tempat publik lainnya.
Spesifikasi yang digunakan dalam WLAN adalah 802.11 dari IEEE dimana ini juga sering disebut dengan WiFi (Wireless Fidelity) standar yang berhubungan dengan kecepatan akses data. Ada beberapa jenis spesifikasi dari 802,11 yaitu 802.11b, 802.11g, 802.11a, dan 802.11n seperti yang tertera pada tabel berikut :
tabel 1. Spesifikasi dari 802.11

2. Sejarah Wireless LAN
Pada akhir 1970-an IBM mengeluarkan hasil percobaan mereka dalam merancang WLAN dengan teknologi IR, perusahaan lain seperti Hewlett-Packard (HP) menguji WLAN dengan RF. Kedua perusahaan tersebut hanya mencapai data rate 100 Kbps. Karena tidak memenuhi standar IEEE 802 untuk LAN yaitu 1 Mbps maka produknya tidak dipasarkan. Baru pada tahun 1985, (FCC) menetapkan pita Industrial, Scientific and Medical (ISM band) yaitu 902-928 MHz, 2400-2483.5 MHz dan 5725-5850 MHz yang bersifat tidak terlisensi, sehingga pengembangan WLAN secara komersial memasuki tahapan serius. Barulah pada tahun 1990 WLAN dapat dipasarkan dengan produk yang menggunakan teknik spread spectrum (SS) pada pita ISM, frekuensi terlisensi 18-19 GHz dan teknologi IR dengan data rate >1 Mbps.
Pada tahun 1997, sebuah lembaga independen bernama IEEE membuat spesifikasi/standar WLAN pertama yang diberi kode 802.11. Peralatan yang sesuai standar 802.11 dapat bekerja pada frekuensi 2,4GHz, dan kecepatan transfer data (throughput) teoritis maksimal 2Mbps.
Pada bulan Juli 1999, IEEE kembali mengeluarkan spesifikasi baru bernama 802.11b. Kecepatan transfer data teoritis maksimal yang dapat dicapai adalah 11 Mbps. Kecepatan tranfer data sebesar ini sebanding dengan Ethernet tradisional (IEEE 802.3 10Mbps atau 10Base-T). Peralatan yang menggunakan standar 802.11b juga bekerja pada frekuensi 2,4Ghz. Salah satu kekurangan peralatan wireless yang bekerja pada frekuensi ini adalah kemungkinan terjadinya interferensi dengan cordless phone, microwave oven, atau peralatan lain yang menggunakan gelombang radio pada frekuensi sama.
Pada saat hampir bersamaan, IEEE membuat spesifikasi 802.11a yang menggunakan teknik berbeda. Frekuensi yang digunakan 5Ghz, dan mendukung kecepatan transfer data teoritis maksimal sampai 54Mbps. Gelombang radio yang dipancarkan oleh peralatan 802.11a relatif sukar menembus dinding atau penghalang lainnya. Jarak jangkau gelombang radio relatif lebih pendek dibandingkan 802.11b. Secara teknis, 802.11b tidak kompatibel dengan 802.11a. Namun saat ini cukup banyak pabrik hardware yang membuat peralatan yang mendukung kedua standar tersebut.
Pada tahun 2002, IEEE membuat spesifikasi baru yang dapat menggabungkan kelebihan 802.11b dan 802.11a. Spesifikasi yang diberi kode 802.11g ini bekerja pada frekuensi 2,4Ghz dengan kecepatan transfer data teoritis maksimal 54Mbps. Peralatan 802.11g kompatibel dengan 802.11b, sehingga dapat saling dipertukarkan. Misalkan saja sebuah komputer yang menggunakan kartu jaringan 802.11g dapat memanfaatkan access point 802.11b, dan sebaliknya.
Pada tahun 2006, 802.11n dikembangkan dengan menggabungkan teknologi 802.11b, 802.11g. Teknologi yang diusung dikenal dengan istilah MIMO (Multiple Input Multiple Output) merupakan teknologi Wi-Fi terbaru. MIMO dibuat berdasarkan spesifikasi Pre-802.11n. Kata ”Pre-” menyatakan “Prestandard versions of 802.11n”. MIMO menawarkan peningkatan throughput, keunggulan reabilitas, dan peningkatan jumlah klien yg terkoneksi. Daya tembus MIMO terhadap penghalang lebih baik, selain itu jangkauannya lebih luas sehingga Anda dapat menempatkan laptop atau klien Wi-Fi sesuka hati. Access Point MIMO dapat menjangkau berbagai perlatan Wi-Fi yg ada disetiap sudut ruangan. Secara teknis MIMO lebih unggul dibandingkan saudara tuanya 802.11a/b/g. Access Point MIMO dapat mengenali gelombang radio yang dipancarkan oleh adapter Wi-Fi 802.11a/b/g. MIMO mendukung kompatibilitas mundur dengan 802.11 a/b/g. Peralatan Wi-Fi MIMO dapat menghasilkan kecepatan transfer data sebesar 108Mbps.
3. Media Transmisi WLAN
Ada 2 media transmisi yang digunakan oleh Jaringan local tanpa kabel ini yaitu :
3.1. Frekuensi Radio ( RF)
Penggunaan RF tidak asing lagi bagi kita, contoh penggunaannya adalah pada stasiun radio, stasiun TV, telepon cordless dll. RF selalu dihadapi oleh masalah spektrum yang terbatas, sehingga harus dipertimbangkan cara memanfaatkan spektrum secara efisien. WLAN menggunakan RF sebagai media transmisi karena jangkauannya jauh, dapat menembus tembok, mendukung mobilitas yang tinggi, meng-cover daerah jauh lebih baik dari IR dan dapat digunakan di luar ruangan. WLAN, di sini, menggunakan pita ISM (Tabel 2) dan memanfaatkan teknik spread spectrum (DS atau FH).
* DS adalah teknik yang memodulasi sinyal informasi secara langsung dengan kode-kode tertentu (deretan kode Pseudonoise/PN dengan satuan chip).
* FH adalah teknik yang memodulasi sinyal informasi dengan frekuensi yang loncat-loncat (tidak konstan). Frekuensi yang berubah-ubah ini dipilih oleh kode-kode tertentu (PN)
Tabel 2. Pita ISM.

3.2. Infrared (IR)
Infrared banyak digunakan pada komunikasi jarak dekat, contoh paling umum pemakaian IR adalah remote control (untuk televisi). Gelombang IR mudah dibuat, harganya murah, lebih bersifat directional, tidak dapat menembus tembok atau benda gelap, memiliki fluktuasi daya tinggi dan dapat diinterferensi oleh cahaya matahari. Pengirim dan penerima IR menggunakan Light Emitting Diode (LED) dan Photo Sensitive Diode (PSD). WLAN menggunakan IR sebagai media transmisi karena IR dapat menawarkan data rate tinggi (100-an Mbps), konsumsi dayanya kecil dan harganya murah. WLAN dengan IR memiliki tiga macam teknik, yaitu Directed Beam IR (DBIR), Diffused IR (DFIR) dan Quasi Diffused IR (QDIR).
1. DFIR
Teknik ini memanfaatkan komunikasi melalui pantulan. Keunggulannya adalah tidak memerlukan Line Of Sight (LOS) antara pengirim dan penerima dan menciptakan portabelitas terminal. Kelemahannya adalah membutuhkan daya yang tinggi, data rate dibatasi oleh multipath, berbahaya untuk mata telanjang dan resiko interferensi pada keadaan simultan adalah tinggi.
2. DBIR
Teknik ini menggunakan prinsip LOS, sehingga arah radiasinya harus diatur. Keunggulannya adalah konsumsi daya rendah, data rate tinggi dan tidak ada multipath. Kelemahannya adalah terminalnya harus fixed dan komunikasinya harus LOS.
3. QDIR
Setiap terminal berkomunikasi dengan pemantul, sehingga pola radiasi harus terarah. QDIR terletak antara DFIR dan DBIR (konsumsi daya lebih kecil dari DFIR dan jangkaunnya lebih jauh dari DBIR).
WLAN dengan RF memiki beberapa topologi sebagai berikut :
1. Tersentralisasi
Nama lainnya adalah star network atau hub based. Topologi ini terdiri dari server (c) dan beberapa terminal pengguna, di mana komunikasi antara terminal harus melalui server terlebih dahulu. Keunggulannya adalah daerah cakupan luas, transmisi relatif efisien dan desain terminal pengguna cukup sederhana karena kerumitan ada pada server. Kelemahannya adalah delay-nya besar dan jika server rusak maka jaringan tidak dapat bekerja.
Gambar : Topologi Bintang pada WLAN

http://www.convergedigest.com/images/bp/C2P/kineto-fig1.gif
2. Terdistribusi
Dapat disebut peer to peer, di mana semua terminal dapat berkomunikasi satu sama lain tanpa memerlukan pengontrol (servers). Di sini, server diperlukan untuk mengoneksi WLAN ke LAN lain. Topologi ini dapat mendukung operasi mobile dan merupakan solusi ideal untuk jaringan ad hoc. Keunggulannya jika salah satu terminal rusak maka jaringan tetap berfungsi, delay-nya kecil dan kompleksitas perencanaan cukup minim. Kelemahannya adalah tidak memiliki unit pengontrol jaringan (kontrol daya, akses dan timing).
Gambar : Topologi peer to peer

http://www.convergedigest.com/images/bp/C2P/kineto-fig1.gif
3. Jaringan selular
Jaringan ini cocok untuk melayani daerah dengan cakupan luas dan operasi mobile. Jaringan ini memanfaatkan konsep microcell, teknik frequency reuse dan teknik handover. Keunggulannya adalah dapat menggabungkan keunggulan dan menghapus kelemahan dari ke dua topologi di atas. Kelemahannya adalah memiliki kompleksitas perencanaan yang tinggi.
Gambar : Topologi jaringan seluler

http://www.convergedigest.com/images/bp/C2P/kineto-fig1.gif
4. Komponen Wireless LAN
4.1. Access Point (AP)
Pada WLAN, alat untuk mentransmisikan data disebut dengan Access Point dan terhubung dengan jaringan LAN melalui kabel. Fungsi dari AP adalah mengirim dan menerima data, sebagai buffer data antara WLAN dengan Wired LAN, mengkonversi sinyal frekuensi radio (RF) menjadi sinyal digital yang akan disalukan melalui kabel atau disalurkan keperangkat WLAN yang lain dengan dikonversi ulang menjadi sinyal frekuensi radio.
Satu AP dapat melayani sejumlah user sampai 30 user. Karena dengan semakin banyaknya user yang terhubung ke AP maka kecepatan yang diperoleh tiap user juga akan semakin berkurang. Ini beberapa contoh produk AP dari beberapa vendor.
Gambar : Access Point dari produk Linksys, Symaster, Dlink
4.2 Extension Point
Untuk mengatasi berbagai problem khusus dalam topologi jaringan, designer dapat menambahkan extension point untuk memperluas cakupan jaringan. Extension point hanya berfungsi layaknya repeater untuk client di tempat yang lebih jauh. Syarat agar antara akses point bisa berkomunikasi satu dengan yang lain, yaitu setting channel di masing-masing AP harus sama. Selain itu SSID (Service Set Identifier) yang digunakan juga harus sama. Dalam praktek dilapangan biasanya untuk aplikasi extension point hendaknya dilakukan dengan menggunakan merk AP yang sama.

Gambar : Jaringan menggunakan Extension Point
4.3 Antena
Antena merupakan alat untuk mentransformasikan sinyal radio yang merambat pada sebuah konduktor menjadi gelombang elektromagnetik yang merambat diudara. Antena memiliki sifat resonansi, sehingga antena akan beroperasi pada daerah tertentu. Ada beberapa tipe antena yang dapat mendukung implementasi WLAN, yaitu :
1. Antena omnidirectionalgb2
Yaitu jenis antena yang memiliki pola pancaran sinyal kesegala arah dengan daya yang sama. Untuk menghasilkan cakupan area yang luas, gain dari antena omni directional harus memfokuskan dayanya secara horizontal (mendatar), dengan mengabaikan pola pemancaran ke atas dan kebawah, sehingga antena dapat diletakkan ditengah-tengah base station. Dengan demikian keuntungan dari antena jenis ini adalah dapat melayani jumlah pengguna yang lebih banyak. Namun, kesulitannya adalah pada pengalokasian frekuensi untuk setiap sel agar tidak terjadi interferensi

Gambar : Jangkauan area Antena omnidirectional
2. Antena directional
Yaitu antena yang mempunyai pola pemancaran sinyal dengan satu arah tertentu. Antena ini idealnya digunakan sebagai penghubung antar gedung atau untuk daerah yang mempunyai konfigurasi cakupan area yang kecil seperti pada lorong-lorong yang panjang.

Gambar : jangkauan arean antena directional
4.4 Wireless LAN Card
WLAN Card dapat berupa PCMCIA (Personal Computer Memory Card International Association), ISA Card, USB Card atau Ethernet Card. PCMCIA digunakan untuk notebook, sedangkan yang lainnya digunakan pada komputer desktop. WLAN Card ini berfungsi sebagai interface antara system operasi jaringan client dengan format interface udara ke AP. Khusus notebook yang keluaran terbaru maka WLAN Cardnya sudah menyatu didalamnya. Sehingga tidak keliatan dari luar.
Gambar : Wireless LAN Card
Kelebihan dan Kelemahan dalam implementasi Wireless LAN
Kelebihan:
* Mobilitas dan Produktivitas Tinggi, WLAN memungkinkan client untuk mengakses informasi secara realtime sepanjang masih dalam jangkauan WLAN, sehingga meningkatkan kualitas layanan dan produktivitas. Pengguna bisa melakukan kerja dimanapun ia berada asal dilokasi tsb masuk dalam coverage area WLAN.
* Kemudahan dan kecepatan instalasi, karena infrastrukturnya tidak memerlukan kabel maka instalasi sangat mudah dan cepat dilaksanakan, tanpa perlu menarik atau memasang kabel pada dinding atau lantai.
* Fleksibel, dengan teknologi WLAN sangat memungkinkan untuk membangun jaringan pada area yang tidak mungkin atau sulit dijangkau oleh kabel, misalnya dikota-kota besar, ditempat yang tidak tersedia insfrastruktur kabel.
* Menurunkan biaya kepemilikan, dengan satu access point sudah bisa mencakup seluruh area dan biaya pemeliharaannya murah (hanya mencakup stasiun sel bukan seperti pada jaringan kabel yang mencakup keseluruhan kabel)
Kelemahan:
* Biaya peralatan mahal (kelemahan ini dapat dihilangkan dengan mengembangkan dan memproduksi teknologi komponen elektronika sehingga dapat menekan biaya jaringan),
* Delay yang besar, adanya masalah propagasi radio seperti terhalang, terpantul dan banyak sumber interferensi (kelemahan ini dapat diatasi dengan teknik modulasi, teknik antena diversity, teknik spread spectrum dll),
* Kapasitas jaringan menghadapi keterbatasan spektrum (pita frekuensi tidak dapat diperlebar tetapi dapat dimanfaatkan dengan efisien dengan bantuan bermacam-macam teknik seperti spread spectrum/DS-CDMA) dan keamanan data (kerahasiaan) kurang terjamin (kelemahan ini dapat diatasi misalnya dengan teknik spread spectrum).
Pengertian LSB dan MSB
1. PENGERTIAN LSB
LSB ( Least Significant Bit ) adalah bagian dari barisan data biner yang mempunyai nilai yang paling tidak berarti/paling kecil dan letaknya berada di barisan bit yang paling kanan.
2. PENGERTIAN MSB
MSB ( Most Significant Bit ) adalah bagian dari barisan data biner yang mempunyai nilai yang paling berarti/paling besar dan letaknya berada di bagian bit yang paling kiri.
Contoh :
Biner dari 255 adalah 11111111 (terkadang diberi huruf b pada akhir bilangan sehingga menjadi 11111111b. Bilangan tersebut berarti :
1 x 128 + 1 x 64 + 1 x 32 + 1 x 16 + 1 x 8 + 1 x 4 + 1 x 2 + 1 x 1 = 128 + 64 + 32 + 16 + 8 + 4 + 2 + 1 = 255
Dari barisan angka 1 di atas, angka 1 paling kanan bernilai 1 dan itu adalah yang paling kecil. Bagian tersebut disebut LSB, sedangkan yang paling kiri bernilai 128 dan disebut dengan MSB. LSB biasanya sering digunakan untuk kepentingan penyisipan data ke dalam suatu media digital lainnya. Salah satu yang memanfaatkan LSB dalam metode penyembunyian adalah Steganografi Audio.
Pengertian NAK/NACK (Negative-Acknowledgment)
NAK (atau NACK , berdiri untuk " Negative-Acknowledgment ") pesan protokol dikirim dalam banyak protokol komunikasi untuk mengakui negatif atau menolak pesan yang diterima sebelumnya, atau untuk menunjukkan beberapa jenis kesalahan.
Banyak protokol yang berbasis acknowledgment (ACK), yang berarti bahwa mereka secara positif mengakui penerimaan pesan. Transmission Control Protocol (TCP) adalah contoh dari protokol berbasis ACK.
Protokol lain yang NAK berbasis, yang berarti bahwa mereka hanya menanggapi pesan jika ada masalah. Contohnya termasuk paling multicast dapat diandalkan protokol yang mengirim NAK ketika penerima mendeteksi paket hilang.
Masih protokol lain menggunakan kedua naks dan ACK. Bisync dan Adaptive link Rate (untuk Ethernet Energi-Efisien ) adalah contohnya.
Sebuah kasus khusus dari pesan protokol NAK adalah karakter Negative-Acknowledgment
Definisi ACK (Acknowledgement)
Sebagian besar protokol data transfer mengirimkan sebuah acknowledgement message, yang menjadi indikasi bahwa sebuah data yang terkirim telah diterima dengan baik. Jika yang dikirim oleh pengirim adalah NAK (Negative Acknowledgement) maka berarti data yang dikirim berikutnya tidak akan ditransfer sebelum ada ACK. Disini digunakan sistem Cheksum verification. ACK adalah pesan dari mesin ke mesin, dan tidak terikat oleh pengguna komputer.
Pengertian CRC ( Cyclic Redundancy Check )
CRC ( Cyclic Redundancy Check ) adalah algoritma untuk memastikan integritas data dan mengecek kesalahan pada suatu data yang akan ditransmisikan atau disimpan..
Data yang hendak ditransmisikan atau disimpan ke sebuah media penyimpanan rentan sekali mengalami kesalahan, seperti halnya noise yang terjadi selama proses transmisi atau memang ada kerusakan perangkat keras. Untuk memastikan integritas data yang hendak ditransmisikan atau disimpan, CRC dapat digunakan. CRC bekerja secara sederhana, yakni dengan menggunakan perhitungan matematika terhadap sebuah bilangan yang disebut sebagai Checksum, yang dibuat berdasarkan total bit yang hendak ditransmisikan atau yang hendak disimpan. CRC dapat digambarkan sebagai berikut, dengan adanya blok bit k?bit, atau pesan, transmitter mengirimkan suatu deretan n?bit, disebut sebagai Frame Check Sequence (FCS), sehingga frame yang dihasilkan, terdiri dari k+n bit, dapat dibagi dengan jelas oleh beberapa nomor yang sebelumnya sudah ditetapkan. Kemudian receiver membagi frame yang datang dengan nomor tersebut dan, bila tidak ada sisa, maka diasumsikan tidak terdapat kesalahan.
CRC pada dasarnya mendeteksi kesalahan pada file yang dibaca oleh PC. Pesan error tersebut biasanya terjadi ketika PC membaca data dari penyimpan yang rusak, seperti harddisk, CD, atau DVD. Kemungkinan kotoran peda CD atau DVD yang menyebabkan kesalahan CRC. Pembersihan media dengan kain sering menjadi pemecahan masalah utama.
Masalah Hardware
Jika kesalahan CRC masih ditampilkan bahkan setelah menjalankan disc pembersih, maka kemungkinan besar masalah adalah pada hardware. Anda perlu memeriksa CD dan DVD drive dan bersihkan secara teratur dengan menggunakan pembersih lensa disk. Cari tahu apakah perangkat ini berfungsi dengan benar. Menggantikan CD / DVD room dengan yang baru akan memecahkan masalah. Kadang-kadang, koneksi dari DVD dan CD drive yang rusak dapat mengganggu fungsi perangkat.
Perbaikan Cyclic Redundancy Check
Sebuah file yang tidak lengkap di download dari Web atau transfer file terputus juga dapat mengakibatkan kesalahan CRC. Jadi, sebelum Anda membuka file, periksa apakah anda download sepenuhnya dengan memeriksa besar file yang telah anda download dengan keterengan besar file dari websitenya. Anda dapat menggunakan download manager ketika men-download untuk memperbaiki error cyclic redundancy check. Sebuah aplikasi download manager menyimpan track dalam proses download dan memberitahu Anda ketika selesai. Atau yang lain, Anda dapat kembali mencoba untuk men-download dari awal dan cek apakah masih terjadi.
Jika anda menyalin file dari hard drive, Anda mungkin harus menjalankan scan disk kesalahan program untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan hard drive. Cacat hubungan antara komputer dan hard drive menjadi penyebab munculnya pesan CRC pada layar. Untuk memperbaiki kesalahan CRC terkait dengan masalah jaringan, Anda perlu untuk memverifikasi semua koneksi untuk memcahkan masalah. Ingat, untuk memperbaiki kesalahan CRC, Anda perlu mencari penyebab. Ini adalah pendekatan yang terbaik untuk menghilangkan pesan kesalahan ini.
File Tidak Dapat Dihapus
Ada kalanya file .rar atau .zip atau kemungkinan yang lain tidak dapat dihapus, disalin, atau dipindahkan. Yang pernah saya alami, sebuah file .rar yang berisi video, yang tersimpan dalam harddisk tidak dapat terhapus. Terdapat pemberitahuan, seperti Cannot Deleted: Data Error ( Cyclic Redundancy Chek ) Solusi yang pernah saya lakukan dengan menggunakan TuneUp. Aplikasi dari TuneUp yang digunakan adalah TuneUp Disk Doctor. Dengan cara :
- Membuka TuneUp Disk Doctor
- Centang harddisk dimana file yang tidak dapat terhapus, tersalin, atau dipindahkan tersebut diletakkan. Misal file terletak di disk D, maka pilih disk D.
- Kemudian pilih next, akan muncul pilihan Analysis Option. Pilih Thorough analysis, karena biasanya file Data Error ( CRC ) merupakan bagian dari bad sectors..
- Setelah ada pemberitahuan dari TuneUp Disk Doctor, restat ulang PC anda.
File sekarang telah dapat dihapus, dipindah, atau disalin. Namun, karena file tersebut merupakan file tidak lengkap atau rusak, biasanya file tidak dapat dibuka.
Referensi:
Senin, 01 September 2014
Pengertian CSMA/CD
Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection atau sering disingkat menjadi CSMA/CD adalah sebuah metode media access control (MAC) yang digunakan oleh teknologi jaringan Ethernet. Dengan metode ini, sebuah node jaringan yang akan mengirim data ke node tujuan pertama-tama akan memastikan bahwa jaringan sedang tidak dipakai untuk transfer dari dan oleh node lainnya. Jika pada tahap pengecekan ditemukan transmisi data lain dan terjadi tabrakan (collision), maka node tersebut diharuskan mengulang permohonan (request) pengiriman pada selang waktu berikutnya yang dilakukan secara acak (random). Dengan demikian maka jaringan efektif bisa digunakan secara bergantian.
Ethernet adalah protokol klasik CSMA/CD. Setiap interface harus menunggu sampai tidak ada sinyal pada channel, kemudian baru memulai transmisi. Jika beberapa interace men-transmisikan maka akan ada sinyal pada channel(carrier). Semua interface yang lain harus menunggu sampai carrier berhenti sebelum mencoba untuk men-transmisikan(carrier sense). Semua interface ethernet memiliki kemampuan dan hak yang sama untuk mengirim frame ke jaringan(network), demokrasi berlaku di sini(multiple access). Karena sinyal membutuhkan waktu terbatas untuk berjalan dari akhir suatu sistem ethernet ke yang lain, bit-bit pertama dari frame yang ditransmisi tidak mencapai semua bagian dari network secara simultan. Oleh karena itu ada kemungkinan bagi dua interface untuk mendeteksi bahwa network sedang menganggur(idle).Ketika hal ini terjadi, sistem ethernet memiliki cara untuk mendeteksi tabrakan sinyal dan menghentikan transmisi dan mengirim kembali sinyal(collision detection).
CSMA/CA(Carier Sense Multiple Access/Collision Avoidance) merupakan modifikasi dari CSMA. Collision avoidance digunakan untuk meningkatkan performa dari CSMA dengan mencoba menjadi sedikit lebih serakah dalam menggunakan channel. Jika channel dirasakan sibuk sebelum transmisi kemudian transmisi dihentikan untuk interval random. Hal ini akan mengurangi probabilitas collision pada channel. CSMA/CA(Carier Sense Multiple Access/Collision Avoidance) memiliki esensi yang sama dengan CSMA/CD yaitu setiap stasiun perlu memastikan bahwa channel apakah sedang idle sebelum men-transmisikan sinyal. Jika channel dirasa sedang sibuk makan stasiun tersebut harus menghentikan transmisinya. Akan tetapi CSMA/CA digunakan ketika CSMA/CD tidak dapat diimplementasikan berhubung sifat dasar channel.
CSMA/CA digunakan pada 802.11 berdasarkan wireless LANs. Salah satu dari problem wireless LANs adalah tidak memungkinkannya untuk berada dalam mode mendengar(listen) sementara mengirim(sending). Oleh karena itu collision detection tidak mungkin dilakukan. Alasan lain
adalah hidden terminal problem, di mana node A, berada dalam range dari receiver R, tidak berada dalam range dari sender S, dan oleh karena itu node A tidak tahu apakah S sedang mentransmisikan ke R.
CSMA/CA dapat secara optional disupplementasikan dengan pergantian sebuah Request to Send(RTS) packet yang dikirim oleh sender S dan sebuah Clear to Send(CTS) packet yang dikirim oleh receiver R yang dimaksud, dengan memberi alert ke semua node yang berada dalam range dari sender, receiver, ataupun keduanya, untuk tetap diam selama durasi transmisi paket utama. Ini dikenal sebagai IEEE 802.11 RTS/CTS exchange.
Metoda akses : CSMA/CD
Metoda akses yang digunakan ethernet dalam LAN disebut carrier sense multiple access with collision detection disingkat CSMA/CD. Maksudnya, sebelum komputer/device mengirim data, komputer tersebut “menyimak/mendengar” dulu media yang akan dilalui sebagai pengecekan apakah komputer lain sedang menggunakannya, jika tidak ada maka komputer/device akan mengirimkan data nya. Terkadang akan terjadi dua atau lebih komputer yang mengirimkan data secara bersamaan dan itu akan mengakibatkan collision (tabrakan). Bila collision terjadi maka seluruh komputer yang ada akan mengabaikan data yang hancur tersebut. Namun bagi komputer pengirim data, dalam periode waktu tertentu maka komputer pengirim akan mengerim kembali data yang hancur akibat tabrakan tersebut.
Addressing (pengalamatan)
Setiap komputer, device atau stasion dalam LAN memiliki NIC (Network Interface Card). NIC ini memiliki 6-byte alamat fisik (physical address).
Data rate (laju data)
Ethernet LAN dapat mendukung laju data antara 1 sampai 10 Mbps, sedangkan Fast Ethernet mendukung hingga 100 Mbps dan yang terakhir GigaBit Ethernet hingga 1Gbps.
Frame Format (format bingkai)
Pada Gambar berikut ini dapat dilihat sebuah Ethernet frame. Sebagai catatan tambahan, bahwa Ethernet tidak menyediakan suatu mekanisme untuk acknowledge frame yang diterima, sehingga hal ini bisa dikatakan sebagai media yang unreliabel. Namun demikian acknowledgement diimplementasikan pada layer di atasnya. Sebagai keterangan isi bingkai ethernet adalah sbb:
- Preamble : memuat 7 byte (56 bit) rangkaian bolak-balik bit 0 dan 1. Kegunaannya untuk sinkronisasi pada komputer penerima.
- Start frame delimiter : berisi 1 byte dengan nilai (10101011). Digunakan sebagai flag dan sinyal mulainya frame.
- Destination address : Berisi 6 byte yang memuat physical address untuk komputer yang dituju.
- Source address : Berisi 6 byte yang memuat physical address untuk komputer pengirim.
- Type : berisi informasi yang menentukan jenis data yang dibungkus (encapsulated) pada frame.
- Data : berisi data dari lapisan di atasnya. Panjang data harus berkisar antara 46 dan 1500 byte. Apabila data yang didapat dari lapisan di atasnya kurang dari 46 byte, maka ditambahkan byte2 yg disebut padding sehingga melengkapi jumlah minimum yakni 46 byte. Namun apablia besar data lebih dari 1500 byte, maka lapisan di atasnya harus mengfargmentasikannya dalam pecahan-pecahan 1500 byte.
- Cyclic redudancy check : berisi 4 byte sebagai error detection. Jenis CRC yang digunakan adalah CRC-32.
GAMBAR Format Frame Ethernet
Implementasi LAN
Seluruh Ethernet LAN dikonfigurasikan sebagai logical bus dan secara fisik dapat diimplementasikan dalam bentuk topologi bus atau star.
- 10BASE2 : Implementasi ini disebut thin ethernet. Ada yang menyebutnya: thin-net, cheap-net atau thin-wire Ethernet. Konsepnya sama dengan 10BASE5, namun thin-net ini lebih murah dan lebih ringan kabelnya sehingga lebih luwes dibanding thick-net. Kelemahannya dibanding thick-net adalah jarak kabel yang tidak melebihi 185 meter dan hanya mampu mengakomodasi sedikit komputer. Gambar di bawah ini memperlihatkan contoh thin-net.
- 10BASE-T : Implementasi LAN ini adalah yang sangat populer, disebut Twisted-pair Ethernet. Topologi yang digunakan pada implementasi LAN ini adalah topologi star. 10BASE-T ini mampu mendukung data hingga 10 MBps untuk panjang kawat maksimum 100 meter.
Fast EthernetSemakin berkembangnya aplikasi lewat LAN seperti CAD, image processing, audio dan video di mana dibutuhkan transportasi data yang menuntut kapasitas yang lebih besar dalam LAN maka ada implementasi LAN lagi yang disebut Fast Ethernet atau disimbolkan dengan 100BASE-T. Fast Ethernet mampu mentransfer data hingga 100 MBps. Topologi Fast Ethernet tidak jauh beda dengan 10BASE-T.Versi-versi terbaru Fast Ethernet ini pun sudah banyak macam ragamnya. Misal: 100BASE-T4 (menggunakan UTP 4 pair seperti 10BASET), 100BASE-XT (menggunakan STP atau UTP 2 pair) dan 100BASE-XF (menggunakan dua kabel serat optik pada masing2 jalur pengirim dan penerima).
Sumber Artikel: http://blog.unsri.ac.id